“Tidak”
Ketika ALLAH berkata tidak,
Segala pikiran bermunculan
‘apa aku tidak pantas’
‘apa salahku’
‘ALLAH tidak adil’
‘ALLAH tidak sayang aku’
J
Sebuah senyuman kecil tersimpul,
teringat kisah
Yaaaaa mungkin bisa disebut kisahku
Sejenak kembali ke beberapa waktu
lalu, ketika memilih sebuah kata ‘iya’ untuk sebuah keputusan besar
‘iya’ berdasar atas naluri dan
pemikiran yang tidak mudah
Dan aku hanya berharap jalanku ini
tidak salah menurutNYA
Beberapa waktu aku menjalaninya,
rasa takut mulai muncul
‘apa ini keputusan yang benar?’
‘jika memang aku salah, peluklah
aku, dan tariklah aku menjauh dari sini, hilangkanlah rasa ini’
Selalu dan selalu itu yang terfikir
olehku
Hingga suatu saat perlahan aku
merasakan DIA memberi jawaban atas pintaku
Awalnya terasa sangat sakit, karena
DIA menjawabku dari cara yang lain, bukan melalui apa yang aku pinta
dengan kata lain ‘ketika AlLAH
berkata tidak’
‘tidak’ untuk sebuah permintaanku,
karena DIA memberi itu semua dari sudut pandang lain
Menangis???
Tentu saja iya, karena aku hanya
manusia yang mempunyai rasa sakit, tetapi caraNYA lah yang halus yang
menguatkanku
DIA akan memberiku sama seperti DIA
yang selalu menjawab pintaku, ketika aku sudah benar-benar siap, dan DIA tak
kan membiarkanku sakit untuk saat ini
Bukankah itu rasa sayang yang
sangat-sangat besar?
Rasa sayang yg akan memberikan kita
pada sesuatu yang kita butuhkan, bukan kita inginkan
Hingga aku membaca sebuah kalimat
yang begitu indah
‘jika nama mu lah yang tertulis di
luhul mahfuz untuk diriku, niscaya ALLAH akan menanamkan rasa itu pada diri
kita masing-masing. Tugasku bukan untuk mencarimu, tetapi memperbaiki diriku
mensholehkan hati ini’
Sulit
Itu pertama yg terfikir, tetapi apa
yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan DIA berkehendak
Namun setelah mendengar
cerita-cerita sahabat
‘yakin’
Ketika siap, ALLAH akan memberikan
untuk kita, apapun itu...
Dan janganlah berfikir negatif
ketika DIA berkata tidak, karena itu wujud rasa sayangNYA yg begitu besar untuk
kita
“keindahan akan datang dengan
indahnya sesuai waktunya”
-- Hingga aku membaca sebuah kalimat yang begitu indah
ReplyDelete‘jika nama mu lah yang tertulis di luhul mahfuz untuk diriku, niscaya ALLAH akan menanamkan rasa itu pada diri kita masing-masing. Tugasku bukan untuk mencarimu, tetapi memperbaiki diriku mensholehkan hati ini’ --
sepertinya aku pernah baca kalimat ini,, dari sebuah buku pinjaman,,
emang keren kalimat itu,,,
sepertinya coretanmu ini juga menohokku,,
ReplyDeletehahhaha,,
well,, setidaknya aku saat ini sedang menikmati kesakitan itu,
dan kau sudah diangkatnya ketempat yang lebih baik,,
sekarang giliranku,, waktuku untuk merasakan ini,,
'' karena Allah lebih dekat dari urat leher kita ''