Thursday, February 2, 2012

Dia yang lebih merasakan

Ya Rahman Ya rahim
“Sesungguhnya Dia menyayangi kita melebihi rasa sayang kita”

Wahai saudaraku yang disatukan oleh kalimat 2 syahadat, sedikit inginku mengajak untuk merenung, bukan merenung meratapi nasib, ataupun merenung untuk  memikirkan hal yang belum nyata adanya


Pernahkah terfikir oleh kita
bagaimanakah perasaanNya ketika kita
mendatangiNya hanya ketika kita menangis, ketika kita membutuhkan, ketika kita menginginkan sesuatu

Ketika kita mempunyai teman yang hanya mendatangi ketika dia butuh kita, ketika dia meniti dari awal, tapi ketika sukses dia melupakanmu
Apa yang kau rasa?
Itulah yang Dia rasa


Pernahkah terfikir oleh kita
bagaimanakah perasaanNya ketika kita
berjanji padaNya, namun berulang kali selalu kita ingkari

ketika ada seseorang berjanji pada kita, berjanji untuk lebih baik, berjanji untuk selalu mengingat kita, tapi berulang kali juga dia mengingkarinya
Apa yang kau rasa?
Itulah yang Dia rasa


Pernahkah terfikir oleh kita
bagaimanakah perasanNya ketika kita
marah atas pemberianNya

hadiah terbaik yang kita siapkan untuk seorang teman, ternyata dia tidak suka pemberian kita
Apa yang kau rasa?
Itulah yang Dia  rasa
ketauhilah wahai saudaraku Dia mencintai kita, melebihi kita sendiri. Dia memberi apa yang kita butuhkan bukan kita minta, dan itu pasti yang terbaik untuk kita, itulah janjiNya

Pernahkah terfikir oleh kita bagaimanakah perasaanNya ketika kita
Lebih memilih dunia kita daripada Dia

Seorang teman yang sangat kau sayangi ternyata lebih menyukai barang-barang kepunyaanmu daripada dirimu
Apa yang kau rasa?
Itulah yang dia rasa
Sungguh dunia dan isinya hanyalah kesenangan yang tak abadi, Dia hanya sekedar mengujimu sejauh apa kau mencintaiNya


Pernahkah terfikir oleh kita bagaimanakah perasaanNya ketika kita
Selalu melalaikan panggilan-panggilanNya

Ketika kita memanggil seseorang, dan orang tersebut hanya menjawab `iya nanti` tanpa mendatangi kita yang menunggunya
Apa yang kau rasa?
Itulah yang Dia rasa
Panggilan sayangNya untuk kita adalah Adzan, begitu lembutnya Dia memanggil kita, itu semua untuk kita, karena rasa sayangNya pada kita


Pernahkah terfikir oleh kita bagaimanakah perasaanNya ketika kita menduakan rasa cinta yang harusnya hanya untukNya


Kau memberikan seluruh jiwa dan cintamu, hanya untuk kekasihmu, namun ternyata dia menduakanmu
Apa yang kau rasa?
Itulah yang Dia rasa
Cinta sejati hanyalah untukNya, cintailah makhluk karenaNya
Jagalah CintaNya maka kau akan dijaga olehNya


Wahai saudaraku, jika semua pertanyaan diatas kau jawab `sakit` maka itulah yang Dia rasakan, namun Dia Maha Pengasih dan Penyayang,
Sesering apapun kita mendatangiNya hanya ketika kita sakit
Sesering apapun kita meminta padaNya
Sesering apapun kita mengingkari janji padaNya
Sesering apapun kita marah atas pemberianNya
Sesering apapun kita mengeluh atas semuanya
Sesering apapun kita melupakanNya
Sesering apapun kita melalaikan panggilan-panggilanNya
Sesering apapun kita menduakanNya
Dia masih sayang kita,
Rasa cintaNya melebihi murkaNya

                             Sungguh beruntunglah orang yang bisa merasakan kasih sayangNya

No comments:

Post a Comment